Minggu, 27 Desember 2015

Cara Budidaya Ikan Guppy Atau Ternak Cukup Mudah
 Ikan kecil yang indah ini memang banyak sekali penggemarnya bahkan tidak hanya di Indonesia saja, ikan yang merupakan jenis famili Pocilidae ini walaupun kecil tapi penampilannya yang sangat memukau dan indah untuk dilihat itulah alasan utama kenapa ikan guppy banyak diminati penghobi ikan hias.
Bagi para pecinta ikan hias, ikan guppy adalah ikan yang sudah tidak asing lagi karena cirinya yang cukup menonjol dibanding ikan hias lainnya, ciri tubuhnya yang memiliki ekor yang melebar dengan corak warna yang cukup kontras dan mencolok itulah ikan ini selalu menjadi pusat perhatian bagi yang melihatnya.

Namun bagi anda yang sudah banyak mengoleksi ikan Gupyy ini dan senang memeliharanya, anda bisa juga melakukan ternak atau membudidayakan ikan gupyy ini karena cukup mudah untuk dikembangbiakan. Bahkan apabila anda mampu membudidayakannya dengan maksimal hal ini bisa menjadi keuntungan yang luar biasa, kenapa? karena selain anda dapat menyalurkan hobby anda juga tentunya akan mendapatkan penghasilan yang tidak sedikit.

Pemilihan induk
Cara membedakan induk jantan dan induk betina dengan melihat bentuk tubuh dan warnanya. Induk jantan berwarna tajam dan tubuhnya ramping sedangkan induk betina tubuhnya pendek dan gemuk serta warna tubuhnya buram.
Pemijahan
  • Persiapan pemijahan :  Wadah untuk pemijahan berupa bak tembok atau bak plastic berukuran 1 x 1 x 0,5 m, 2 x 1 x 0,5 m atau 4 x 4 x0,5 m dengan tinggi air 25-40 cm dan aerasi lemah. Air yang digunakan untuk pemijahan memiliki pH 6-7 dan suhu 24-28oC. Substrat yang digunakan untuk tempat induk bercumbu dan menempelkan telur berupa hydrilla.
  • Proses pemijahan :  Pemijahan berlangsung secara missal dengan rasio jantan dan betina 1: 2 dengan padat tebar 15 ekor/50 liter air. Pemijahan ditandai dengan guppy jantan yang mengejar-ngejar betina dan selalu “menanduk-nanduk” bagian anus betina serta terkadang menempelkan badannya ke badan betina. Setelah 4-7 hari, biasanya anak-anak ikan guppy berenang d permukaan air. Setelah itu, dapat dipisahkan dari indknya.
  • Perawatan telur, larva dan anak : Untuk menghindari serangan jamur, pada media mepeliharaan telur dilarutkan MGO dan MB. Setiap induk dapat menghasilkan 10-50 ekor, anak ikan tersebut kemudian  dipindahkan ke wadah lain yang telah dipisahkan. Pakan yang diberikan berupa infusoria sampai berumur 5-7 hari. Untuk melindungi anak ikan maka pada wadah pemeliharaan diberikan eceng gondok atau tanamaan air berupa hydrilla.
Sumber Buku: "Untung Besar Bisnis & Budidaya Ikan Hias Paling Top Markotop" Pnerbit: Araska
Sumber Gambar: http://www.aquariumsandfishtanks.co.uk/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar